Monthly Archives: June 2014

Pengalaman mengikuti Sidang Tilang Lalu Lintas Surabaya

 

awalnya saya mengendarai Mobil dari Kedung Cowek ke selatan menuju jalan ke arah mulyorejo. Namun, karena terburu saya tidak sadar telah melanggar marka jalan.

Posisinya sudah di perempatan lampu merah jalan raya kenjeran, saya terobos saja walau sebenarnya melanggar. Dan benar ada polisi yg sedang patroli. Pak polisi menyuruh menepi dan masuk ke pos.

Singkat cerita pak polisi menilang saya dan memberikan slip/formulir warna merah untuk menghadiri pengadilan di PN (Pengadilan Negeri) surabaya.

Saya memang tidak berniat menyuap/menyogok pak polisi, karena penampilan saat itu sedang keren2nya  :-D dan bawa mobil bagus + gadget tentunya uang suapnya paling tidak akan habis setidaknya 100rb. Kedua saya mengikuti seruan pak Jokowi untuk revolusi mental #keep kampanye :) )

Setelah baca di internet , kita bisa bayar denda langsung ke BRI dan saya menanyakan hal tersebut ke Pak Polisi

Saya : “Pak, katanya bisa bayar lewat BRI itu, bagaimana ya ?”

Polisi : “Bisa mas, sampeyan pakai formulir biru ini, tapi bayarnya denda maximal 250rb. Mending ikut pengadilan saja bisa lebih murah. Oke SIMnya ditahan ya ”

Saya : “Oh gitu, (dalam hati ane 250rb weksss cuma buat nebus kesalahan langgar marka jalan). Kalau di pengadilan bisa habis berapa (duit) pak ?”

Polisi : “Yah sekitar 75rb mas. tgl 20 datang sidang ya. minggu depan”

Saya : “Oke Pak. Terima kasih”

itu latar belakang kenapa bisa ditilang. Intinya sih gak usah debat karena memang salah kok :p.

Sekedar info pengadilan untuk pelanggar lalu lintas diselenggarakan tiap hari Jumat (sumber pak polisi yg patroli tadi)

buat yang belum tahu lokasinya bisa klik link ini untuk lihat peta di Google Maps

https://www.google.com/maps/place/Pengadilan+Negeri+Klas+1a+Surabaya/@-7.2587254,112.7286732,16z/data=!4m18!1m15!4m14!1m6!1m2!1s0x0:0x14d050cf0d15ae2a!2sPengadilan+Negeri+Klas+1a+Surabaya!2m2!1d112.727!2d-7.25845!1m6!1m2!1s0x2dd7f950084da851:0x14d050cf0d15ae2a!2sPengadilan+Negeri+Klas+1a+Surabaya,+Jl+Raya+Arjuno+No.+16%2F18+Surabaya,+60251,+Tlp+031-5343907,+5311523+Fax+031-5311522,+Indonesia!2m2!1d112.727!2d-7.25845!3m1!1s0x2dd7f950084da851:0x14d050cf0d15ae2a

Tips :

1. sebelum berangkat siapkan uang kecil terutama uang 1000 dan 2000 untuk bayar parkir dan bayar denda

2. Usahakan bawa sepeda motor saja karena parkir mobil sulit

3. Tidak perlu pakai Calo, diurus sendiri saja. Anggap aja bertualang melihat seperti apa interior gedung pengadilan

4. Datang Pagi sebelum jam 9

5. Jangan malu bertanya pada petugas.

Setelah parkir sepeda,

langsung saja masuk ke gedung pengadilan, tanya ke petugas / resepsionis dan tunjukkan slip tilang warna merah. Kalau bisa tanya ke pegawai cewek karena ramah.

Semula saya mengira bakal seperti apa sidang di kantor PN, ternyata biasa saja malah mirip terminal / pasar. Masih lebih menyeramkan sidang Tugas Akhir. =))

Ruang sidang saya adalah Ruang Cakra. Di depan ruang ini ada seorang bapak petugas yang akan meminta slip merah, tinggal serahkan dan masuk ke ruang sidang tunggu panggilan.

Ternyata, banyak orang yang datang ke pengadilan. Berarti pelanggar lalu lintas banyak juga ya. :p

Saya datang jam 9 dan dipanggil ke meja hakim dan disuruh ke belakang untuk bayar denda kira2 butuh waktu 45 menit.

Nah sampai sini, siapkan uang pas untuk bayar denda , siapkan uang receh 1000 atau 2000

agar mempercepat transaksi,  karena “kasir” malas memberikan uang kembalian.

Di sini saya berpikir kenapa Pihak PN Surabaya tidak disediakan mesin EDC / Mesin Reader Kartu Flazz BCA untuk mengurangi kerepotan memberi uang kembalian.

Saya akhirnya dipanggil untuk bayar denda, besarnya 41rb , lebih murah dari cerita pak Polisi yang sebesar 75rb. Jauh lebih kecil dari denda maximal untuk pelanggaran marka jalan yakni 250rb.

Uang Keluar : 3rb parkir motor + 41rb

Waktu : berangkat dari rumah jam 8.30, tiba di rumah jam 10.30  , butuh 2 jam + 1 minggu dari tgl tilang hingga hari-H bayar denda.

 

Sekarang SIM yang ditahan sudah kembali ke dompet tercinta. Semoga lebih hati-hati dan tidak tergesa-gesa.